Culture Shock Saat Kuliah di Luar Negeri


sebagian-perserta-program-intensif-persiapan-kuliah-di-jerman-melalui-LAE-saat-tiba-di-jerman-februari-2014-www.alumnieropa.orgCulture Shock Saat Kuliah di Luar Negeri dianggap sebagai hal yang wajar bagi sebagian besar mahasiswa internasional. Namun, hal tersebut jangan dianggap remeh karena dapat memicu timbulnya depresi akut. Untuk itu, bagi kamu yang berniat melanjutkan kuliah ke luar negeri, ada baiknya baca dulu artikel ini.

Biasanya, mahasiswa yang mengalami culture shock adalah mereka yang masih labil dalam beradaptasi. Keadaan lingkungan terutama kampus dan kelas yang tidak sesuai harapan dikenal menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya gejala Culture Shock Saat Kuliah di Luar Negeri Kurang Informasi.

Culture shock sangat berkaitan dengan keadaan dimana ada kekhawatiran dan galau berlebih yang dialami orang-orang yang menempati wilayah baru dan asing.

Ada empat tahapan timbulnya culture shock:

1. Tahapan pertama yaitu the honeymoon phase, suatu tahapan di mana kamu akan merasa bahagia setibanya di negara yang baru, apalagi yang belum pernah kamu kunjungi sebelumnya.

2. Tahap kedua, the crisis phase, yaitu perbedaan di negara baru tidak pas baik itu makanannya, logat yang susah dimengerti, kebiasaan jual beli dan merasa kesepian. Hal tersebut hanya membuat kamu merasa terasing dari lingkungan. Namun kamu akan segera melaluinya jika mampu menyesuaikan diri dengan baik.

3. Tahap ketiga, the adjustment phase. Dalam fase ini, kamu sudah mulai bisa berinteraksi dengan lingkungan di negara baru.

4. Tahap keempat, bi-cultural phase, kamu merasa nyaman hidup dengan dua kebudayaan sekaligus. Ini merupakan indikasi bagus, karena kamu telah berhasil melalui suatu seleksi alam kecil. Namun ada pula mahasiswa yang terlalu memuja kebudayaan asing sehingga ketika pulang ke negeri sendiri, ia malah merasa asing kembali. Untuk itu harus ada keseimbangan antara memahami kebudayaan tanpa meninggalkan identitas kita sebagai bangsa Indonesia.

Lalu, bagaimana agar tidak mengalami depresi akibat culture shock? Jawabannya adalah tambah wawasan kamu mengenai negara tujuan kuliah. Cara terbaik adalah dengan membaca buku panduan tentang negara tujuan, bertanya kepada orang yang pernah tinggal di sana, browsing di internet, dan yang paling penting jangan membayangkan kehidupan di sana seperti yang selalu kita tonton di film atau televisi. Bisa-bisa kamu malah terjebak dalam halusinasi dan kesalahpahaman.

Cari tahu juga mengenai budaya, kebiasaan, olahraga yang populer di negara tujuan hingga topik pembicaraaan sehari-hari serta bahasa tubuh. Satu lagi yang perlu kamu ketahui adalah selera humor di negara tujuan, jangan sampai bahan berckamu kita di tanah air malah menyinggung perasaan teman di negara asing, menjengkelkan atau bahkan garing.

Setibanya di negara tujuan, segera kenali kehidupan setempat dan ketahui tempat-tempat penting seperti kantor pos, toko, dokter, dan kantor pelayanan mahasiswa internasional. Semua itu tentu saja tidak akan berjalan mulus jika kamu merasa takut dan was-was terhadap lingkungan baru. Jadi, beranilah bertanya tentang keadaan dan adat di tempat baru. Selain itu, baca juga koran lokal sehingga kamu tahu topik pembicaraan yang sedang hangat dan bisa kamu diskusikan dengan teman-teman baru.

Namun jangan lupakan tanah air karena terlalu asyik menyesuaikan ini dan itu di negara baru. Tetap pantau berita terbaru secara online tentang tanah air, ini juga bisa menjadi salah satu topik pembicaraan. Pelajar internasional lain biasanya saling berbagi cerita mengenai negara asal.

Di kampus biasanya ada kegiatan penunjang bagi mahasiswa. Dapatkan info di pusat pelayanan mahasiswa internasional tentang paket liburan dan aktivitas kampus yang cocok dengan bakat dan minat kamu. kamu akan segera mengenal teman-teman seiring kegiatan bersama yang kalian ikuti. Intinya, jadilah orang yang suka bersosialisasi.

Mungkin terdengar merepotkan dan penuh tuntutan. Namun, begitulah. Lama kelamaan kamu akan terbiasa dengan kondisi tersebut. Maka persiapkan diri anda yang akan melanjutkan kuliah di luar negeri agar tidak mengalami Culture Shock Saat Kuliah di Luar Negeri Tahun 2015 nanti. (sumber: Hotcourses)

 

==============================================================


"OPEN REGISTRATION"

Program Persiapan Studi S1/S2 & Kerja Sosial di Jerman

Yth Para Calon Peserta,


Lembaga Alumni Eropa kembali akan membuka kelas persiapan bahasa Jerman bagi mereka yang akan melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Negri untuk semua jurusan studi, serta persiapan bahasa bagi peminat kerja sosial di Jerman.


Pendaftaran program online akan di buka mulai Januari & Mei 2025.

Pendaftaran Klik disini


Program Study Start Januari & Mei 2025


Program kerja sosial Start Januari & Mei 2025


Program persiapan bahasa Jerman Online akan dimulai pada tanggal Senin / 4 Juli 2025.


Bertempat di Training Center LAE, Jln. Gedung Hijau 2 No 18. Pondok Indah. Jakarta Selatan.


Informasi lebih lanjut terkait program ini dapat menghubungi melalui WA di no +6281384809179


Demikian informasi yang dapat kami sampaikan.


Terima kasih atas perhatiannya.


Hormat Kami,

Lembaga Alumni Eropa – Jakarta

==============================================================


PEMBUKAAN KELAS BARU

PROGRAM INTENSIF PERSIAPAN KULIAH di JERMAN

Untuk Semua Bidang Studi S-1 (BSc.) dan S-2 (MSc.)

Kelas Baru akan diadakan pada:

 

Study Class dan SozialWork Class akan dimulai pada Januari & Mei 2025

 

Jam : 09.00 s/d 13.00 WIB
Tempat : Lembaga Alumni Eropa
Jln. Gedung Hijau 2 No 18 Pondok Indah Jakarta Selatan, 12310 Indonesia

Keterangan lebih lanjut Hubungi:

WA & Line: 0813 8480 9179

Daftarkan Diri Anda Segera

Tempat Terbatas !!

This entry was posted in Pentingnya Pendidikan Tinggi, Persiapan Melanjutkan Studi di Jerman, Persiapan Studi di Belanda, Persiapan Studi di Perancis, Pertimbangan dan Perbandingan Kuliah Di Jerman and tagged , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.