Dalam tulisan kali ini kami para Alumni Jerman yang tergabung dalam Lembaga Alumni Eropa (LAE) akan mencoba untuk menginformasikan sebuah perbandingan biaya studi yang dibebankan kepada setiap mahasiswa, baik mahasiswa yang berwarga negara Jerman, maupun mahasiswa asing yang berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jerman.
Kami persilahkan para pembaca untuk langsung merujuk pada table di bawah ini,
Mari kita bahas data didalam tabel tersebut satu persatu. Pada urutan pertama kami menempatkan Universitas Kassel (sumber: http://www.uni-kassel.de/uni/). Universitas Kassel, bersama sama dengan Johann Wolfgang Goethe-Universität Frankfurt am Main, Justus-Liebig Universität Gießen dan Philipps-Universität Marburg adalah beberapa universitas yang berada di negara bagian Hessen.
Berdasarkan data untuk tahun ajaran 2015 -2016 ini, Universitas Kassel memiliki 24.385 orang mahasiswa, dengan 2.895 orang diantara nya adalah mahasiswa asing. Pada tahun ajaran ini, 2015 -2016, UNI – Kassel telah meluluskan 3.326 orang alumni dari berbagai bidang studi. Adapun lulusan terbanyak adalah dari bidang studi Hukum, Ekonomi dan Social science sebanyak 1274 orang, Engineering Science sebanyak 701 orang dan kemudian disusul bidang studi Bahasa dan cultural Science sebanyak 689 orang.
UNI – Kassel diperkuat oleh team pengajar yang terdiri dari 303 orang Professor tetap dan 12 orang Professor tamu.
UNI – Kassel tidak membebankan biaya kuliah kepada setiap mahasiswa nya. Walau contoh diatas adalah hanya untuk jurusan Master Tehnik Mesin, namun bebas biaya kuliah ini juga berlaku untuk semua jurusan bidang studi yang terdapat pada UNI – Kassel.
Kondisi yang sama juga di terapkan oleh Technische Hochschule Nuernberg dan Technische Universitaet Berlin (sumber: http://www.tu-berlin.de). TU-Berlin, sebuah universitas yang mengkhususkan diri untuk prodi prodi di bidang technik, memiliki jumlah total mahasiswa untuk tahun ajaran 2015-2016 sebanyak 33.933 orang. 6.669 orang diantaranya adalah mahasiswa asing. Hampir 95 % persen dari keseluruhan jurusan studi yang terdapat pada TU – Berlin tidak memungut biaya kuliah. Hanya beberapa prodi saja seperti Global Production Engineering (GPE) yang membebankan biaya studi kepada setiap mahasiswanya sebesar 13.000 EUR. Adapun 24.138 orang mahasiswa yang berkuliah di area Engineering science, 6.096 orang mahasiswa yang berstudi di tranportasi dan system pemesinan (Verkehrs- und Maschinensysteme) dan 5.961 orang mahasiswa yang ber kuliah di Elektronik dan Informatik serta jurusan jurusan yang lain, seluruhnya dibebaskan biaya kuliah oleh negara.
Untuk mensupport seluruh biaya studi mahasiswa tersebut dan juga honor para pengajar yang terdiri dari professor yang berjumlah 338 orang professor tetap, 32 orang professor tamu, 79 orang honorar professor, 68 Professor luar biasa dan 2598 orang staff akademik, pemerintah negara bagian Berlin telah menggelontorkan dana dari kas negara sebesar 268.6 juta Euro (2011), 284.4 juta Euro (2012), 287.6 Juta euro (2013), 295.7 Juta euro (2014), 302,6 Juta Euro (2015) dan 310.0 Juta Euro (2016). Jika di rupiahkan dengan menggunakan kurs euro 15.200 maka akan di dapat anggaran sebesar Rp 4,711,070,000,000 hanya untuk sebuah universitas.
Mari kita bandingkan dengan anggaran pendidikan yang dialokasikan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk penerima KJP pada tahun 2016 yang hanya sebesar 3.5 M (sumber: http://metro.sindonews.com/read/1108466/171/dki-ajukan-rp3-5-miliar-untuk-kjp-perguruan-tinggi-1463204116).
Universitas ketiga yang kami bahas pada table diatas adalah TU-Dortmund. Universitas khusus technik yang terletak di negara bagian Nordrhein-Westfalen (NRW). Terdapat hampir 26 perguruan tinggi di negara bagian NRW. Jumlah ini menjadikan Nordrhein-Westfalen adalah negara bagian yang terbanyak memiliki perguruan tinggi dari ke 16 negara bagian yang terdapat di Jerman.
Untuk tahun ajaran 2015 – 2016, TU Dortmund dihuni oleh 33.554 orang mahasiswa yang mana 10.8% nya adalah mahasiswa asing, 298 Professor, 1972 staff akademik dan 1.275 staff technik dan management (sumber: http://www.tu-dortmund.de/uni)
Jurusan studi technik mesin dan Informatik menjadi jurusan favorit dari universitas ini. 4.593 orang mahasiswa saat ini berkuliah di jurusan teknik mesin dan 4.194 orang berstudi pada area Informatic Science.
TU-Dormund membebankan biaya studi setiap semesternya kepada setiap mahasiswa nya. Namun yang menarik, dari perincian biaya studi tersebut terlihat bahwa tidak ada tertera komponen biaya studi. Pada rincian di table hanya tertera komponen biaya administrasi yang besarnya pun hanya 6.51 EUR dan 1.28 EUR, yang jika dirupiahkan maka tidak akan lebih dari Rp 150.000. Komponen terbesar dari “biaya studi” tersebut adalah justru diperuntukkan sebagai biaya tranportasi dalam kota dan kota kota kecil di sekitar Dortmund sebesar 182.22 EUR.
Dari jumlah total biaya studi sebesar 262.67 Euro, atau sekitar 3,9 Juta rupiah, tidak satupun komponen biaya nya dialokasikaan untuk pembiayaan SKS, uang pangkal, uang gedung, uang praktikum, atau uang kuliah itu sendiri. Lebih dari setengahnya dari jumlah tersebut di alokasikan untuk mengcover biaya tranportasi si mahasiswa selama 1 semester (6 bulan).
Skema biaya studi serupa ternyataa juga diterapkan oleh Frankfurt University Of Applied Science (sumber: https://www.frankfurt-university.de/). Universitas yang terletak disalah satu kota metropolitan Jerman ini pun dalam perinciannya tidak mengalokasikan beban biaya studi tersebut untuk mensupport biaya pengajaran. Dari total 349,85 Euro yang dibebankan kepada para mahasiswa nya per semester, ternyata hamper 75% nya dialokasikan untuk biaya tranportasi si mahasiswa selama 6 bulan. Ini artinya, untuk kebutuhan pembiayan staff pengajar dan operational kampus, pemerintah negara bagian NRW dan negara bagian Hessen tetap memberikan subsidi penuh melalui kas negara kepada setiap mahasiswa nya.
Demikian lah yang dapat kami jabarkan melalui tulisan ini. Silahkan para pembaca mencermati sendiri akan murah nya biaya studi di Universitas negeri Jerman. Bisa di bayangkan, hanya dengan dana 5 jutaan rupiah, seseorang sudah dapat menikmati dan memperdalam keilmuan di sebuah perguruan tinggi berkualitas dunia di Jerman.
Tertarik untuk studi di Jerman?
Masih banyak informasi mengenai berbagai hal untuk Studi di Jerman yang bisa anda dapatkan ketika mengikuti Program Intensif Persiapan Studi di Jerman di LAE tahun ini, karena di LAE baru saja membuka kelas baru untuk persiapan kuliah di Jerman tahun ini yang jumlah pesertanya sangat dibatasi maka segeralah berkonsultasi di no kontak 0853 1154 4185 & 0813 1811 1017 atau datang dengan perjanjian ke alamat kantor LAE di Jalan Gedung Hijau 2 No 18 Pondok Indah, Jakarta Selatan, 12310 no kontak 0813 8480 9179 dan 0813 1769 2139.
==============================================================
Program Persiapan Studi S1/S2 & Kerja Sosial di Jerman
Yth Para Calon Peserta,
Lembaga Alumni Eropa kembali akan membuka kelas persiapan bahasa Jerman bagi mereka yang akan melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Negri untuk semua jurusan studi, serta persiapan bahasa bagi peminat kerja sosial di Jerman.
Program Study Start Januari & Mei 2025
Program kerja sosial Start Januari & Mei 2025
Program persiapan bahasa Jerman Online akan dimulai pada tanggal Senin / 4 Juli 2025.
Bertempat di Training Center LAE, Jln. Gedung Hijau 2 No 18. Pondok Indah. Jakarta Selatan.
Informasi lebih lanjut terkait program ini dapat menghubungi melalui WA di no +6281384809179
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan.
Terima kasih atas perhatiannya.
Hormat Kami,
Lembaga Alumni Eropa – Jakarta
PEMBUKAAN KELAS BARU
PROGRAM INTENSIF PERSIAPAN KULIAH di JERMAN
Untuk Semua Bidang Studi S-1 (BSc.) dan S-2 (MSc.)
Kelas Baru akan diadakan pada:
Jam : 09.00 s/d 13.00 WIB
Tempat : Lembaga Alumni Eropa
Jln. Gedung Hijau 2 No 18
Pondok Indah
Jakarta Selatan, 12310
Indonesia
Keterangan lebih lanjut Hubungi:
Daftarkan Diri Anda Segera
Tempat Terbatas !!